Semua cacian sudah terlanjur aku dapatkan, sebuah hinaan, sebuah
hasutan dan segelintir ocehan begitu sering aku dengar. Berawal dari
pernikahanku dengan seorang pelacur muda yang cantik dan juga baik. memang wanita
itu gadis yang baik dengan pekerjaan yang amat busuk, busuk pekerjaannya cantik
hatinya. itu menurutku karena aku telah mempersuntingnya dan aku telah jatuh
cinta dibuatnya. banyak pertentangan yang menyelimutiku dengan niatku tatkala
ingin mempersuntingnya. pertentangan itu amat deras apalagi dikalangan
keluargaku. apa daya keputusanku sudah bulat, hingga akhirnya aku minggat,
lebih tepatnya lagi aku di usir oleh orang tuaku sendiri.
Sekarang aku sudah menikah, dengan wanita yang kuinginkan dengan perempuan
mantan PSK
, istiku kini sudah bertobat dari pekerjaan kotornya itu. dia
sekarang tak bekerja, dia jadi ibu rumah tangga, jadi seorang istri yang
merawat suaminya dengan kasih sayang dan cinta.
Tiga tahun sudah aku berumah tangga, keluargaku masih tak mau
menerimaku. bebanku semakin bertambah berat, disamping betapa aku menginginkan
seorang bayi, seorang anak sebagai generasi penerus keterunanku. istriku itu
ternyata mandul, mungkin karena karma yang ditimpanya karena dulu telah berbuat
banyak dosa pada kelaminnya itu. tapi kenapa aku juga harus merasakan karma
yang menimpa istriku itu. karena aku terlalu cinta padanya, kusingkirkan semua
prasangka, dan semua pemikiran tolol yang menerpaku.
kini lima tahun dari pernikahanku yang banyak rintangan, hidupku
semakin pelik, kini ku tak punya pekerjaan, sudah sebulan lebih aku terkena PHK
dari tempatku bekerja. pikiranku semakin tak menentu, sebentar lagi mungkin aku
terkena penyakit gila karena penderitaan yang terus kuhadapi, namun istriku
yang cantik masih setia bersamaku, masih sangat peduli dan perhatian padaku.
sementara keluargaku masih tak mau menerima diriku untuk masuk kembali menjadi
anggota keluarga. kalo saja tak ada istriku disampingku mungkin aku kini sudah
bunuh diri dengan menggantungkan leherku ini.
sudah satu tahun setelah istriku yang kucinta meninggal, aku masih
suka termenung, selalu terngiang kasih sayang yang dia berikan padaku, selalu
teringat wajah cantiknya yang selalu memotivasiku disaat aku jatuh dan
kesusahan. kini satu tahun tepat dia meninggal, meninggal karena sakit yang tak
diketahuinya hingga akhirnya penyakit itu menghentikan nafasnya, penyakitnya
merenggut dirinya dariku. disaat usia pernikahan kami genap enam tahun, bukan
perayaan ulang tahun pernakahan yang aku dapatkan, melainkan perayaan kematian
atas istriku yang masih cantik walaupun sudah tak bernyawa. sungguh aku
mencintai istriku.
Setelah sembilan tahun lebih dari pernikahanku, dan dua tahun
sesudah istriku meninggal. aku masih sedih, aku masih sendiri. dan keluargaku
kini memintaku agar aku kembali ke rumah, menjadi anggota keluarga mereka lagi.
tapi berbalik keadaan, kini aku yang tidak mau kembali kepada keluargaku
sendiri. aku lebih baik sendiri, lebih baik merasakan sepi ditemani
kenangan-kenangan bersama istriku yang sudah mati.
Sudah dua tahun aku bersama istriku lagi. Kini aku bahagia, kini aku
tersenyum lebar. aku merajut kembali cintaku dengannya di alam yang indah
ini. betapa agungnya rumah Tuhan betapa megahnya kasih dan cinta Tuhan. dua
Tahun lalu aku mati. kini aku hidup kembali disambut istriku yang selalu
menanti.
lihat pula Cinta itu Seks, Cinta itu Kambing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar