"pergi aku kini benar-benar ingin mengusir mu dari
kehidupanku!". kali ini aku berucap lagi dan itu juga untuk terakhir
kalinya kalo memungkinkan aku mengucapkan itu bukan buat kamu, tapi itu
kutujukan buat hatiku. hati yang terpenjara, hati yang didalamnya terdapat
suatu hal yang abstrak yang kata orang sering disebut perasaan, dan perasaan
itu kini makin terjebak dalam rangkaian labirinku yang rumit.
dari nol kembali ke nol, dari permulaan kembali ke permulaan, dari terbangun kembali terbangun..
Selasa, 30 Oktober 2012
Hasrat Birahi, bukan Birahi
"pergi...!" itu kata terakhir yang aku ucapkan. dan aku
mengucapkannya pada diriku sendiri, bukan pada orang lain seperti kamu yang
tidak saya kenal.
Minggu, 28 Oktober 2012
Bermain Nafsu itulah Pemuda
memiliki nafsu itulah pemuda, nafsu yang menggebu, nafsu yang kian
merombak tatanan segala apa yang tertata. aku pemuda, aku pun bernafsu.
bernafsu merubah apa yang ingin dirubah, bernafsu untuk memulai apa yang harus
dimulai, bernafsu untuk memulai sebuah perubahan.
tak salah jika pemuda memang suka bermain nafsu, hasrat yang biru,
keinginan yang tak kenal waktu, kelincahan berpikir terhadap sesuatu yang baru.
gambaran manusia-manusia pembaharu. itu pemuda.. pemuda yang bepikir kita harus
satu seperti para pendahulu berjuang melawan badai salju, melawan hal yang
ragu, bersatu dari timpukan batu, dari lemparan paku. hingga melahirkan sebuah
hal yang bukan benalu. itulah nafsu.. nafsu pemuda...nafsu pemuda yang dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)